Rabu, 08 Desember 2010

tikus got jadi "BOSS"

perjuangan tikus got menjadi tikus berdasi
dulu???
tikus got melangkah melewati jalan-jalan becek
sekarang???
jangankan becek, debu pun tak boleh menyentuh spatu kinclongnya
lihai tubuhnya
grogot sana
grogot sini
hidupnya menjadi besar
bertahta barang-barang super waaahh
bertabur karpet uang
kucing-kucing mulai mengincar
mengendus jejak parfumnya
ingin dikunyah habis dagingnya hingga tak bersisa
wahai tikus gurih yang diincar kawanan kucing
kini hidupmu terkepung
mengeluarkan air mata buaya
menanti jeruji di meja hijau
memperingati hari anti korupsi 9desember

Selasa, 07 Desember 2010

untuk INDONESIAku..

bangsa dalam duka
duka berselimut luka
rentetan bencana datang
masalah demi masalah tak henti menguji ibu pertiwi
kala tangis mengalir
kala tubuh tersayat perih
ribuan tangan menengadah memohon kuat pada pemegang Kekuasaan Jagad Semesta
menumbuhkan alam yang telah ambruk
menghapus air mata
mengembalikan senyum-senyum kecil
mengembalikan senyum-senyum berkerut
kuatkan INDONESIA kami Tuhan
elokkan paras ayu negrinya
agar INDONESIA selalu sentosa bahagia...

Rabu, 24 November 2010

beralih kehidupan

raga berselimut selembar kain putih
menempati kediaman baru
tanah merah menjadi kediaman
amal menjadi penerangan
gemuruh tanah menutup lubang

bertanda batu nisan
kehidupan meninggalkannya
menunggu tanya malaikat
beralih kedalam kehidupan selanjutnya
kehidupan yang sebenar-benarnya
kehidupan sejati

Rabu, 13 Oktober 2010

dari Timur

langit mendung pertiwi
membawa sepucuk berita
tertulis pena air mata
berkertas duka
lembah hijau timur berubah
hitam kelabu
diseret bandang bercampur haru biru
buminya hanyut  Tuhan...
juga hartanya
bahkan istri, suami, anak-anaknya, keluarga,
dan orang-orang terkasihnya
mereka tenggelam
porak poranda tak tentu arah
padahal dia inginkan kebahagiaan 
tapi mengapa bah-Mu yang datang
tertetes sudah luhnya
lemaslah tubuhnya
melihat manusia-manusia kaku
terbujur diam tak berdaya


(smoga Engkau menguatkan dan menggantikan airmata korban Wasior!! amin)



Jumat, 17 September 2010

Aku Bukan Pengemis

Aku memang tua
Tubuhku sudah renta
Tapi...
Tak sepantasnya kau perlakukanku seperti ini
Kau gunduli rambut panjang putihku
Kau lemparkan tubuhku dijalanan
Kau manfaatkan aku demi perut laparmu
Menengadah...
Meminta...
Mengais uang dijalan-jalan memohon belas kasihan
Hey..Dimana nuranimu??!!
Apa yang bisa kulakukan ??
Menangis...
ya...hanya menangis...
meneteskan kepedihan
kepedihan yang tak pernah kau pedulikan
karna aku pun juga tak bisa melawan
Kuturuti saja semua kemauanmu
Tapi Tuhan selalu baik padaku
mengantar malaikatnya untuk menolongku
membawaku ditempat yang semestinya
mengembalikan hidupku untuk lebih bahagia

(untuk nenek Ponijah smoga selalu mendapat kebahagiaan dari-Nya!! Amin)


Selasa, 10 Agustus 2010

Anugerah-Mu ya Rabbi

Alhamdulillah...
sukur pada-Mu Illahi Rabbi
mempertemukan kembali sang waktu pada bulan suci ini
bulan penuh rahmat datang kembali
semesta alam tersenyum lagi
cahaya kasih sayang Kau tebarkan pada hamba-Mu yang mau mengharap
tigapuluh hari menahan nafsu
tigapuluh hari mencari ridho-Mu
mengharap mendapat surga dari-Mu
berlomba-lomba memperbaiki kesalahan diri
menghapus dengki di hati
setiap langkah hembusan kebaikan Kau lipat gandakan
semua pahala Kau tebarkan
hanya untuk kami hamba-hamba Mu
terima kasih pada-Mu Illahi Rabbi
atas segala waktu
yang masih kau berikan pada hamba-hamba Mu
tunjukilah jalan kami ya Rabbi

Senin, 02 Agustus 2010

peluh keadilan

Masih saja ada
manusia pencari keadilan diabad canggih ini
padahal hukum telah tertata rapi
meja hijau pun ada tuk mengadili

Lantas
Dimanakah letak keadilan sekarang ini??
tujuh belas tahu silam anaknya tewas
tertabrak oleh seorang yang berpangkat
Tapi sayang
palu meja hijau tak berpihak padanya
apa karna mereka rakyat kecil??
sehingga tak pantas mendapatkan perlakuan hukum yang sama??
ataukah karna hukum yang tunduk pada manusia berpangkat??

pak tua lelah perkataannya sudah tak digubris lagi
kini dia mencoba beraksi
menembus pagar besi istana
puluhan kilometer jarak dilalui
sudah tak perduli lagi akan dirinya
dia tahan peluh
dia tahan lepuh
kaki tuanya begitu tegap melangkah
raut mukanya begitu bersemangat untuk segera menghabiskan jalan merengkuh keadilan
Tapi??
akankah keadilan berpihak padanya??
Atau??
Entahlah...
Semoga peluh keadilan pak tua tak sia-sia